Kemajuan suatu perusahaan bergantung pada kualitas sumber daya manusia (SDM) yang bekerja di dalamnya. Kualitas SDM tidak hanya berkaitan dengan kecerdasan seseorang dalam menjalankan tanggung jawabnya, tetapi juga kemampuan bersosialisasi serta menghadapi hal-hal di luar kendali. Dalam konteks ini, pelatihan perusahaan menjadi elemen penting dalam membangun dan meningkatkan kualitas SDM yang dimiliki.
Pelatihan perusahaan tidak hanya berlaku bagi karyawan baru dalam masa orientasi kerja, tetapi juga bagi karyawan yang telah lama bergabung. Pelatihan bagi karyawan baru berfungsi sebagai bekal pengetahuan mengenai tugas, tanggung jawab, dan lingkungan kerja yang akan mereka hadapi. Sementara itu, karyawan lama memperoleh pelatihan guna meningkatkan kualitas dan kompetensi agar tetap relevan dengan dinamika bisnis perusahaan.
Perusahaan-perusahaan besar jarang sekali abai mengadakan pelatihan karyawan. Sebab perusahaan paham bahwa kewajiban mereka bukan sekadar membayar tenaga karyawan (upah/gaji), melainkan turut berkontribusi dalam pengembangan SDM. Dalam pelaksanaannya biasanya melibatkan trainer-trainer andal sebagai pengisi materi.
Elena termasuk salah satu perusahaan penyedia jasa layanan edukasi dan pengembangan SDM unggul yang cukup sering bermitra dengan perusahaan-perusahaan ternama untuk kegiatan pelatihan karyawan. Telah meluluskan atau menghasilkan ribuan peserta yang siap menghadapi tantangan kerja dengan standar profesional dan integritas tinggi.
Untuk lebih jelasnya mengenai apa saja jenis pelatihan perusahaan, berikut inilah jawabannya.
Contents
Jenis-jenis Pelatihan Perusahaan untuk Karyawan Baru dan Lama
Ada banyak sekali pelatihan yang bisa perusahaan terapkan sebagai bekal pengetahuan bagi karyawan baru maupun lama. Waktunya dijadwalkan secara tahunan atau bahkan lebih sering, tergantung kebutuhan perusahaan dan intensitas pergantian karyawan.
Berikut jenis-jenis pelatihan yang paling umum dan penting perusahaan selenggarakan:
Pelatihan Onboarding
Pelatihan ini ditujukan kepada karyawan yang baru bergabung di perusahaan. Tidak banyak yang bisa diharapkan dari karyawan baru dan itu adalah sebuah kewajaran. Oleh karena itu, perusahaan perlu menyiapkan segala sesuatu yang dibutuhkan karyawannya sebelum mereka mulai menjalankan tugas.
Pelatihan onboarding merupakan sebuah strategi memperkenalkan karyawan baru pada struktur organisasi, budaya kerja, aturan, sanksi yang berlaku, sistem yang berjalan, kontrol, SOP, dan segala macam yang berkenaan dengan perusahaan. Pelaksanaannya dimulai pada hari-hari dalam minggu pertama mulai bekerja. Pimpinan divisi yang bertanggung jawab atas penyusunan materi wajib memberikan informasi yang komprehensif untuk peserta pelatihan agar tidak menimbulkan kesalahpahaman di kemudian hari.
Pelatihan Kompetensi
Pelatihan kompetensi atau istilah lainnya skill training bertujuan untuk mengasah kembali skill karyawan sekaligus mengukur seberapa besar perkembangan pengetahuan mereka dari waktu ke waktu. Target pelatihan ini biasanya adalah karyawan yang telah bekerja dalam jangka waktu tertentu, tergantung kebijakan masing-masing perusahaan.
Keterampilan yang dimaksud di sini dapat berupa hard skill maupun soft skill. Keterampilan teknis (hard skill) merupakan kemampuan yang berhubungan dengan penggunaan perangkat kerja tertentu seperti pengoperasian mesin forklift, komputer, mesin cetak, dan semacamnya.
Sedangkan soft skill mengacu pada keterampilan interpersonal yang terwujud dalam bentuk kemampuan berinteraksi dengan siapa saja, kemampuan beradaptasi dengan cepat, kemampuan membaca situasi, kemampuan memimpin dan mempengaruhi orang lain, dan semacamnya.
Apa pun jenis keterampilan yang dimiliki karyawan, pelatihan kompetensi ini efektif untuk memacu produktivitas sekaligus memberikan keuntungan bagi perusahaan dalam pencapaian target.
Pelatihan Ulang
Pelatihan ulang atau retraining dilaksanakan karena tuntutan zaman ataupun perubahan signifikan. Pergantian zaman atau kondisi tertentu yang serius mengharuskan kita beradaptasi jika tidak ingin ketinggalan. Begitu pun pada perusahaan-perusahaan yang mau tak mau harus mengubah kebiasaan lama, penyesuaian terhadap alat atau mesin kerja yang digunakan, prosedur, serta segala macamnya.
Salah satu bukti perubahan signifikan yang pernah terjadi dan membuat banyak perusahaan harus mengadakan pelatihan ulang atau retraining ialah pada masa pandemi COVID-19. Social distancing menjadikan interaksi antarmanusia tidak lagi berjalan secara langsung, melainkan lewat perantara teknologi. Ini semacam kejutan baru pada para karyawan di masa itu. Namun, bisnis tetap harus berlanjut.
Di situlah retraining diperlukan agar karyawan mendapat pengetahuan dan keterampilan baru yang relevan dengan kondisi yang terjadi.
Pelatihan Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Pelatihan ini umumnya ditujukan bagi seluruh karyawan, khususnya mereka yang bekerja di lingkungan berisiko tinggi seperti pabrik atau proyek konstruksi. Bidang ini memang tidak terdapat di semua perusahaan, tetapi wajib diterapkan di perusahaan konstruksi dan pabrik berskala besar.
Materi yang disajikan tentu tidak jauh-jauh dari cara penanganan bahan berbahaya, tindakan-tindakan terukur penanganan kecelakaan di tempat kerja, cara pemasangan alat pengaman, dan sebagainya.
Pelatihan Tim
Beberapa bidang di tempat kerja harus bekerja secara berkelompok. Sekilas, sistem kerja berkelompok tampak menyenangkan dan mudah. Namun, kenyataannya tidak semudah yang dibayangkan banyak orang.
Kerja tim membutuhkan kekompakan dan komunikasi yang baik satu sama lain. Maka, salah satu tujuan perusahaan mengadakan pelatihan tim tak lain untuk meningkatkan sinergi antar anggota tim serta membangun integritas. Membantu mereka saling mengenal dan akrab. Juga, membantu mereka memahami cara yang tepat dalam pembagian tugas dengan porsi yang proporsional.
Pelatihan Lintas Fungsional
Pelatihan lintas fungsional atau istilah kerennya cross functional training merupakan pelatihan yang melibatkan seluruh karyawan dari seluruh bidang kerja. Bahkan, bukan cuma yang berstatus karyawan lama tapi juga karyawan-karyawan baru.
Pelatihan ini biasanya memakan waktu cukup lama, sekitar 3-4 hari. Beberapa perusahaan yang pernah bekerja sama dengan Elena bahkan mengambil model in house training demi memaksimalkan waktu.
Tujuan dari pelatihan lintas fungsional adalah untuk meningkatkan pemahaman seluruh karyawan tentang berbagai bidang yang ada pada perusahaan tempat mereka bekerja. Dengan demikian, mereka akan lebih mudah berkolaborasi di lingkungan kerja.
Pelatihan Public Speaking
Kemampuan berbicara di depan umum (public speaking) merupakan keterampilan penting yang tidak semua orang bisa memilikinya secara alamiah. Padahal public speaking membantu kita luwes dalam berinteraksi dengan siapa saja.
Karyawan yang bertugas di front office, semisal customer service, teller, resepsionis, wajib memiliki skill public speaking yang mantap demi mewujudkan layanan prima kepada pelanggan. Untuk itu, perusahaan juga tidak tinggal diam begitu saja. Karyawan-karyawan yang tugasnya mengharuskan banyak interaksi dengan klien akan diasah kemahiran berbicaranya melalui pelatihan public speaking.
Itulah tujuh jenis pelatihan perusahaan yang diprioritaskan untuk membangun SDM unggul. Ingat, perusahaan yang baik tidak akan menugaskan karyawannya bekerja tanpa memberikan pelatihan yang memadai sebagai bekal menjalankan tugas.