Kelas Brevet A dan B Gratis atau Berbayar?

Banyak orang yang ingin mengikuti kelas brevet A dan B namun kurang mendapatkan informasi yang gamblang mengenai biayanya. Apakah gratis atau berbayar? Jawabannya, bisa ya, bisa tidak. 

Umumnya, kelas pelatihan ini berbayar. Sebagian kecil ada juga yang cuma-cuma alias gratis. Perbedaan gratis dan berbayar tersebut tergantung oleh pihak penyelenggara atau sponsor. Ada beberapa orang beruntung yang memang difasilitasi perusahaan tempat mereka bekerja untuk mengikuti kelas perpajakan. Sehingga mereka tidak perlu membayar sama sekali. 

bobot materi antara kelas gratis untuk umum dengan berbayar tentu saja berbeda. Anda akan akan sulit berharap mendapat materi sepadat kelas berbayar.

Itu mengapa sejauh ini jarang sekali ada penyelenggara yang benar-benar tidak memungut biaya sama sekali pada peserta. Buat yang ingin maksimal belajar atau memantapkan pengetahuan, lebih disarankan mengikuti kelas brevet dan b berbayar daripada gratis. 

Tentang Brevet A dan B

Brevet A dan brevet B memang bukan sebutan yang familiar di telinga masyarakat awam. Sebaliknya jadi sesuatu yang penting untuk mahasiwa akuntansi, tenaga akunting perkantoran, kuasa hukum pajak, bahkan tidak menutup kemungkinan untuk pengusaha yang bergelut di bidang seni, properti hingga ekspor-impor. 

Brevet A, B, itu sendiri secara garis besar merupakan sebuah program pelatihan terpadu yang berisi hal-hal seputar perpajakan. Lantaran materi perpajakan banyak sekali, maka dari itu pelatihan ini terdiri dari beberapa jenjang: A, B, dan C. 

Setiap lulus pada jenjang yang diikuti, peserta layak mendapatkan sertifikat. Sertifikat tersebutlah yang jadi salah satu indikator untuk mengukur seseorang paham atau tidaknya soal perpajakan. Dengan begitu keahliannya di bidang perpajakan tidak perlu diragukan lagi. 

Setiap tingkatan pelatihan memuat materi yang berbeda-beda. Untuk lebih jelasnya berikut perbedaan materi antara brevet level A, B, dan C.

Brevet A

Brevet A adalah level paling dasar dari kelas pelatihan perpajakan atau semacam kelas pengenalan. Cocok diikuti oleh mahasiswa, fresh graduate, marketing properti, jastiper, content creator, pelaku UMKM, bahkan beberapa peserta berkarir di tingkat manajerial. Pada level dasar, materi yang peserta pelajari mencakup:

  • Segala yang termasuk dalam Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan. 
  • Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan. 
  • Pajak Bumi dan Bangunan.
  • Pajak Penghasilan (PPh) pribadi. 
  • Bea materai.

Biaya brevet level dasar ini bervariasi. Lagi-lagi tergantung siapa penyelenggaranya dan jam terbang penyaji materinya. Seperti PT. Elevasi Elaborium Indonesia atau Elena, misalnya. Perusahaan jasa pelatihan dan edukasi ini belum bisa menjamin harga murah untuk setiap level kelas perpajakan. Namun, perkara bobot materi dan teknik penyajian jangan ditantang. RIbuan peserta telah lulus mengikuti pelatihan perpajakan dari Elena dan mengalami peningkatan karir setelahnya. 

Brevet B 

Brevet B adalah level menengah dari kelas perpajakan. Sederhananya, brevet B bagian lanjutan dari brevet A. Karena itu peserta yang belum menyelesaikan brevet A belum cocok mengikuti brevet B. 

Pada praktiknya, beberapa penyelenggara mengadakan kelas gabungan brevet AB. Tujuannya untuk merampingkan biaya pelatihan dan memanfaatkan waktu sepadat-sepadatnya. Di satu sisi memang menguntungkan, tetapi kurang efektif karena waktu yang tersedia kadang tidak sebanding dengan materi yang harus diajarkan. Sehingga terkesan terburu-buru.

Karena tingkatan brevet B lebih tinggi, maka materi-materinya agak lebih berat daripada level A. Sajian materi di level menengah ini antara lain mencakup:

  • Pajak Penghasilan badan.
  • Pemotongan dan Pemungutan Pajak Penghasilan.
  • Pajak Penjualan Barang Mewah (PPnBM).
  • Pajak Pertambahan Nilai (PPn).
  • Akuntansi Pajak.
  • Pengisian SPT PPN dan PPh elektronik.

Brevet C

Bila ingin lebih memperdalam pengetahuan dan meningkatkan kualifikasi di bidang perpajakan, belum cukup rasanya bila hanya sampai pada pelatihan brevet A dan B saja. Maka brevet C tersedia sebagai pelengkap dan penyempurna pengetahuan yang diperlukan peserta. 

Di jenjang ini, cakupan materinya jauh lebih luas daripada dua level sebelumnya. Materi akan banyak bersinggungan dengan sistem perpajakan internasional. Itu mengapa peserta yang mengikuti kelas ini banyak yang memiliki background usaha ekspor-impor, praktisi perpajakan, dan dosen. 

Kelas ini juga tidak terbuka untuk siapa saja, melainkan hanya untuk peserta yang sudah punya sertifikat brevet A dan B. Sedikit pengecualian untuk peserta yang memang berlatar belakang pendidikan akuntansi, ekonomi, atau sedang berkarir sebagai seorang akuntan, maka boleh langsung ikut brevet C tanpa harus menyelesaikan brevet AB terlebih dahulu. Sebab, orang-orang yang termasuk dalam pengecualian tersebut dianggap sudah memahami dasar-dasar perpajakan. 

Persyaratan penting lainnya, peserta harus mampu berbahasa Inggris karena akan banyak istilah-istilah berbahasa asing dalam pembahasannya. 

Adapun materi yang terdapat pada brevet C, ialah:

  • Pajak Internasional.
  • Pajak Internasional Untuk Perbankan.
  • Pajak Penghasilan Pribadi dan Badan.
  • Akuntansi Pajak.
  • Perencanaan Pajak.

Manfaat Mengikuti Brevet A dan B

Meski biaya untuk mengikuti kelas brevet atau pelatihan perpajakan ini terbilang besar, namun tentu saja manfaatnya tidak sia-sia. Selain memperluas wawasan mengenai perpajakan, potensi peningkatan karir pun bukan suatu kemustahilan setelah mengikuti kelas brevet.

Beberapa manfaat yang diperoleh bagi peserta brevet pajak A, B, dan C antara lain:

  • Mendapat gelar Certified Tax Advisor (CTA). Gelar ini merupakan gelar non akademiki khusus untuk yang sudah menuntaskan jenjang brevet dari A sampai C. Menyandang gelar ini di belakang nama menandakan seseorang telah layak menjadi ahli perpajakan. Bagi seorang yang berkiprah sebagai praktisi perpajakan, penyematan gelar CTA dapat membangun kepercayaan publik atas kompetensinya. 
  • Menambah portfolio. Bagi fresh graduate, mengantongi sertifikat brevet perpajakan adalah poin plus ketika akan melamar pekerjaan. Berpeluang besar diterima sebagai tenaga keuangan daripada yang belum punya sertifikat brevet. 
  • Bagi para pengusaha mandiri, kelas brevet membuka pikiran dan kesadaran mereka terhadap segala sesuatu yang berkenaan dengan pajak. Sehingga mereka patuh terhadap pungutan pajak dan tidak bisa diakal-akali pihak yang ingin melakukan pungli.
  • Bagi para pemangku jabatan level manager, pelatihan ini bermanfaat untuk mengontrol kinerja bawahan yang berhubungan dengan keuangan. Di sisi lain, pengetahuan yang luas mampu meningkatkan kewibawaan atasan di mata bawahan. 

Jika budget memadai, sungguh tidak rugi mengikuti kelas brevet A dan B ini. Tak ada salahnya menggali informasi sebanyak-banyaknya seputar kelas brevet untuk mendapatkan gambaran range harga sesuai budget yang Anda miliki.