Manfaat Pelatihan Kepabeanan bagi Pelaku Usaha Mandiri

Banyak yang beranggapan bahwa pelatihan kepabeanan hanya ditujukan bagi pengusaha bisnis jastip dan pekerja kantoran, seperti petugas hukum (legal officer), dosen, dan profesi sejenis. Padahal, sasaran pelatihan ini mencakup berbagai kalangan. Bahkan, pelaku usaha kecil-menengah dan mahasiswa pun layak mengikutinya. 

Manfaat Pelatihan Kepabeanan untuk Pelaku Usaha Mandiri

Kepabeanan merupakan bidang yang berkaitan dengan aktivitas bea cukai suatu negara, termasuk peraturan dan prosedur ekspor-impor. Segala sesuatu yang bersentuhan dengan ekspor-impor sejatinya tidaklah sederhana. Bahkan, untuk sekadar membawa beberapa komoditas dari luar negeri pun tidak dapat dilakukan secara sembarangan. 

Ada ketentuan khusus terkait jenis, jumlah, dan beban tarif bea cukai. Informasi-informasi seperti itu sebenarnya sudah cukup mudah dicari secara mandiri. Tetapi untuk pemahaman lebih mendalam, kita perlu mengikuti pelatihan kepabeanan. 

Elena, sebuah perusahaan yang berkontribusi dalam pengembangan mutu sumber daya manusia di Indonesia, telah beberapa kali bekerja sama dengan Direktorat Jenderal Bea dan Cukai untuk mengadakan sertifikasi serta pelatihan kepabeanan. Pelatihan ini terbuka untuk masyarakat luas yang menginginkannya, terlebih para pelaku usaha terpilih. 

Pelatihan atau pelatihan kepabeanan bukan saja bertujuan membangun SDM unggul dari berbagai latar belakang profesi, tapi juga mengurangi tingkat pelanggaran hukum yang berpotensi menimbulkan kerugian negara dan persaingan dagang tidak sehat. 

Di balik tujuan tersebut, terdapat sejumlah manfaat untuk pelaku usaha yang mengikuti pelatihan ini, antara lain:

Membangun Kesadaran Terhadap Hukum

Suatu kesalahan atau pelanggaran dapat terjadi akibat ketidaktahuan tentang suatu aturan. Dalam pelatihan kepabeanan, tak sedikit peserta yang mengakui bahwa pemahaman mereka tentang perdagangan internasional serta hukum yang mengaturnya sangat minim. 

Maka, melalui transfer pengetahuan dari mentor-mentor andal, pelaku usaha jadi mulai melek hukum dan menyadari pentingnya patuh terhadap peraturan yang berlaku dalam dunia perdagangan internasional. Kesadaran dan kepatuhan terhadap hukum membantu pelaku usaha terhindar dari denda atau sanksi hukum dalam bentuk lainnya.

Mengatur Strategi dan Kesiapan Menghadapi Risiko

Untuk dapat menembus pasar internasional, pelaku usaha harus melewati prosedur panjang yang tentu saja tidak mudah. Sebagian pelaku usaha bahkan mengalami kegagalan sebelum memperoleh laba dari penjualan.

Permasalahan-permasalahan yang terjadi dalam dunia usaha umumnya timbul karena kurangnya persiapan serta strategi yang kurang tepat. Di sinilah manfaat mengikuti pelatihan kepabeanan. Peserta dibekali bagaimana menyusun strategi dan antisipasi-antisipasi dalam menghadapi risiko.

Mencapai Efisiensi Operasional

Pelatihan ini juga membimbing pelaku usaha dalam menjalankan proses ekspor-impor yang efisien. Prosedur kepabeanan terkait aktivitas perdagangan ekspor-impor memang panjang dan tergolong rumit. Efisiensi membantu mengurangi penggunaan waktu dan biaya yang tidak diperlukan untuk tiap pergerakan barang di perbatasan.

Akses Informasi Pemanfaatan Fasilitas Perdagangan 

Aktivitas ekspor-impor membawa dampak positif dan negatif terhadap pendapatan negara. Di samping itu, pemerintah menyadari prosedur pelaksanaannya cukup rumit. Atas alasan tersebut pemerintah tidak membiarkan pelaku usaha mengupayakan segala sesuatunya sendirian. 

Hanya saja, tanpa kemauan untuk memperbarui informasi, banyak pelaku usaha tidak mengetahui bahwa terdapat fasilitas perdagangan yang dapat dimanfaatkan untuk meringankan beban biaya, peningkatan potensi diri, zona bebas, dan lain sebagainya. Melalui pelatihan kepabeanan, pelaku usaha nantinya mendapatkan akses informasi lebih mendalam perihal fasilitas-fasilitas perdagangan yang pemerintah sediakan. Sehingga mereka bisa memanfaatkan fasilitas tersebut semaksimal mungkin.

Menumbuhkan Jiwa Kompetisi yang Sehat

Pelatihan ini tidak hanya mengundang pelaku usaha sebagai peserta, tetapi juga melibatkan evaluasi pascapelatihan. Banyak bukti, peserta yang telah mengikuti pelatihan lebih mampu beradaptasi dengan peraturan dan segala tuntutan yang berlaku di perdagangan internasional. 

Hal tersebut terjadi karena pemahaman pelaku usaha semakin baik sehingga jiwa kompetisi pun bangkit secara sehat. 

Sistem Administrasi yang Rapi

Pelatihan juga mengajak peserta untuk mulai belajar dan membiasakan diri menyusun dokumen penting dengan rapi. Banyak yang beranggapan bahwa berdagang bukan termasuk sektor formal yang harus terlibat dalam pengurusan dokumen.

Padahal untuk naik ke level yang lebih tinggi, terlebih mengincar pasar internasional, oleh karena itu, pelaku usaha harus melengkapi diri dengan berbagai dokumen pendukung yang nantinya sangat diperlukan. Misalnya, izin usaha, sertifikat kelayakan pangan dari BPOM, sertifikat halal, surat keterangan asal, faktur (invoice), dan sebagainya.

Menambah Relasi

Pelatihan yang diramaikan oleh peserta dari berbagai latar belakang profesi seperti ini tentunya bukan hanya menambah pengalaman baru, tetapi juga memperluas jaringan dan keterampilan berkomunikasi.

Bagaimanapun relasi dan komunikasi turut menjadi faktor penting perkembangan sebuah bisnis. Sebagus-bagusnya sebuah produk, penjual harus mampu mempengaruhi minat masyarakat dalam bentuk komunikasi yang baik, lancar, dan mudah dipahami. 

Materi-materi yang Dipelajari dalam Training Kepabeanan

Pelatihan atau training kepabeanan terbuka untuk pelaku usaha pemula, menengah, maupun profesional. Karena ada perbedaan tingkat pengetahuan dan pengalaman pada tiap peserta, maka materi yang disuguhkan pun bisa berbeda-beda. 

Namun, secara garis besar materi-materi yang disuguhkan dalam pelatihan adalah berikut ini:

Dasar-dasar Kepabeanan

Peserta pemula yang baru memulai training kepabeanan perdananya akan dibekali materi seputar dasar-dasar kepabeanan, mencakup:

  • Pengenalan kepabeanan: apa itu kepabeanan, bagaimana kedudukannya dalam perdagangan internasional, fungsi, serta berbagai prosedur kepabeanan itu sendiri. 
  • Struktur dokumen kepabeanan: jenis dokumen apa saja yang harus dipersiapkan pelaku usaha dalam kegiatan ekspor-impor, format packing list, faktur, dsb. 
  • Tarif dan Bea: cara menghitung tarif dan bea, produk apa saja yang dikenakan dan tidak dikenakan bea, dan sebagainya. 
  • Prosedur pengawasan: cara pemeriksaan barang dan tindakan yang perlu dilakukan sebelum, selama, dan setelah proses pengiriman barang ke negara tujuan. 

Kepabeanan Tingkat Menengah

  • Keterampilan administratif: cara mempersiapkan dokumen-dokumen pendukung sesuai urutan, memantau pergerakan suatu dokumen yang tengah dalam proses pengerjaan.
  • Efisiensi biaya dan waktu: melakukan perhitungan secara terperinci, cara mengoptimalkan waktu, dan pengawasan barang. 
  • Kualitas kepabeanan: audit dan evaluasi dilakukan untuk memastikan bahwa seluruh langkah telah sesuai dengan standar prosedur yang berlaku.
  • Pemanfaatan teknologi dalam pengelolaan dokumen. 

Konsep Desain dan Penerapannya

  • Standar industri: memastikan keamanan produk dan hasil kerja sesuai dengan standar efisiensi.
  • Dokumentasi dan bentuk pelaporan: cara menyusun catatan proses, hasil, dan langkah-langkah perbaikan. 
  • Pengembangan keterampilan spesifik: mengelola barang yang memiliki risiko tinggi, cara mencari solusi atas permasalahan-permasalahan yang jarang terjadi. 

Itulah sebagian contoh dari materi yang ada pada pelatihan kepabeanan. Padatnya materi membuat pelatihan ini membutuhkan waktu lebih dari satu hari. Namun, hal tersebut sebanding dengan pengetahuan yang akan diperoleh peserta.

 

View this post on Instagram

 

A post shared by Elena Publisher (@elenapublisher)