Secara umum berdasarkan tipe atau metode akses, publikasi ilmiah itu terdiri dari dua golongan besar, tidak berbayar atau open access alias gratis dan berbayar atau paid access. Pemilihan di antara kedua golongan ini merupakan hal yang sangat penting bagi para peneliti dan kalangan akademik. Pemilihan yang tepat akan mendatangkan hasil yang baik sesuai harapan.
Baik yang gratis maupun yang berbayar, masing-masing punya kelebihan dan kekurangan yang berbeda-beda.
“Hal ini berkaitan langsung dengan strategi diseminasi pengetahuan dan reputasi akademik peneliti di tingkat nasional maupun internasional.”
Hamzah Robbani, S.E.I., M.M., M.H., Direktur PT Elaborium Elevasi Indonesia
Khususnya terkait dengan urusan jangkauan pembaca, ongkos publikasi, hingga tujuan atas penerbitan itu sendiri. Sehingga sangat penting untuk mengetahui semua perbedaan tersebut agar terhindar dari kesalahan saat menentukan pilihan.
Contents
Kelebihan dan Kekurangan Publikasi Ilmiah Tidak Berbayar
Publikasi open access atau tidak berbayar memberi kemungkinan yang sangat besar bagi siapa saja untuk mengakses tanpa perlu keluar biaya. Sehingga sangat bagus untuk menyebar ilmu atau pengetahuan dengan cakupan yang sangat luas. Sehingga publikasi hasil penelitian dapat memberi dampak positif yang lebih besar, termasuk bagi masyarakat secara luas.
Bahkan penyebarannya bisa mencapai skala global, apalagi jika yang menjadi media publikasi adalah jurnal internasional. Hal ini memunculkan dorongan pemanfaatan hasil penelitian yang lebih besar. Misalnya jurnal tentang penemuan teknologi baru oleh peneliti asal Indonesia yang ternyata mampu menghadirkan nilai guna yang tidak kalah tinggi di sejumlah negara lain.
Sementara bagi kalangan akademik, jurnal open access adalah suatu sumber pembelajaran yang sangat luas. Kehadirannya bisa menjadi sarana terbaik untuk menambah referensi, apalagi saat punya tugas melakukan penelitian atau bikin karya ilmiah. Segala macam data tersedia secara lengkap untuk mendukung kegiatan riset atau penyelidikan secara kritis dan sistematis.
Namun sangat penting untuk selalu mencermati secara saksama kualitas artikel, mengingat tak semua jurnal gratisan punya standar peer review atau penilaian yang ketat. Butuh kehati-hatian tinggi untuk memastikan jika semua data yang tersaji benar-benar valid sesuai fakta. Sehingga tidak ada salahnya melakukan cross check atau perbandingan dengan jurnal sejenis lainnya.
Bagi yang ingin mempublikasikan karya ilmiahnya, sistem open access menjadi pilihan terbaik karena bisa lebih cepat dan mudah dikenal di masyarakat luas. Tapi di sisi lain harus membayar sendiri Article Processing Charge (APC) yang lumayan mahal pada pihak penerbit. Bagi yang hanya memiliki anggaran terbatas, kondisi ini sering memunculkan hambatan tersendiri.
Apalagi jika memakai jurnal internasional dengan reputasi yang sudah terindeks oleh World of Science atau Scopus. Biaya publikasinya bisa mencapai puluhan juta rupiah, sehingga banyak yang mengandalkan insentif dari kampus dan donatur khusus untuk kegiatan-kegiatan ilmiah. Padahal tidak semua orang punya kesempatan mengakses bantuan pendanaan tersebut.
Kelebihan dan Kekurangan Publikasi Ilmiah Berbayar
Subscription-based journal atau paid access journal mampu menghadirkan keunggulan tertentu khususnya yang berkaitan dengan reputasi dan prestise. Sehingga tidak mengherankan banyak jurnal kelas wahid yang lebih suka menerapkan metode ini. Dalam hal ini, pembaca atau viewer harus mengeluarkan sejumlah biaya untuk mengakses jurnal.
Peraturan inilah yang membuat banyak orang memandang jika paid access journal atau jurnal berbayar itu punya sifat lebih eksklusif. Apalagi kualitas dan kredibilitasnya juga lebih tinggi karena sebelum publikasi harus melalui proses seleksi yang ketat oleh para ahli. Sehingga hasil penelitian dan datanya juga terjamin lebih valid dan memenuhi standar etika publikasi.
Selain lengkap, informasi dan data dalam publikasi ilmiah berbayar selalu tersaji secara lebih mendalam dengan metodologi yang kuat. Termasuk analisis data, sangat lengkap dan terperinci sehingga bisa menjadi nilai tambah bagi mereka yang ingin mencari informasi dengan kualitas tinggi. Risiko plagiarisme dan hoax juga sangat rendah karena pengawasannya juga ketat.
Kelebihan berikutnya, jurnal ilmiah berbayar itu biasanya lebih mudah terindeks oleh database akademik dengan reputasi tinggi seperti Web of Science, PubMed, dan Scopus. Hal ini menjadi jaminan bahwa karya tulis tersebut mendapat pengakuan global. Sehingga banyak peneliti lain yang merasa tak ragu menjadikannya sebagai referensi untuk bikin karya tulis ilmiah baru.
Namun oleh karena tidak semua orang bisa mengakses, jurnal berbayar pada umumnya kurang mendapat perhatian dari mereka yang hanya punya anggaran terbatas. Terutama bagi kalangan ilmuwan dan peneliti yang berasal dari negara berkembang, kerap menghadapi masalah yang sama, yaitu pendanaan. Mereka tidak punya kemampuan berlangganan jurnal ilmiah berbayar.
Padahal salah satu tujuan utama dari penerbitan jurnal itu sebenarnya adalah untuk memberi kemudahan dalam menghadapi suatu persoalan. Manfaat ini berjalan kurang maksimal apabila pakai metode berbayar. Namun perlu ada pemahaman juga, pembuatan karya ilmiah itu butuh pengorbanan besar dan sistem berbayar adalah wujud imbal balik atas pengorbanan tersebut.
Tips Menentukan Metode Publikasi Ilmiah
Berdasarkan penjelasan di atas, maka apabila ingin menerbitkan karya ilmiah dengan cakupan lebih luas, pilihan terbaiknya adalah pakai model tidak berbayar. Apalagi jika telah mempunyai anggaran khusus untuk menerbitkan, sebaiknya memakai metode open access. Proses seleksi dan penerbitannya berjalan lebih cepat tanpa harus menunggu waktu terlalu lama.
Hal ini juga berlaku untuk kegiatan publikasi dalam bidang tertentu yang membutuhkan akses luas misalnya ilmu-ilmu yang berhubungan dengan kesehatan masyarakat. Semua pasti paham, jurnal ilmiah seperti ini kerap menjadi kebutuhan bagi dunia kesehatan. Sehingga bisa memberi manfaat yang lebih besar dan optimal untuk khalayak.
Demikian pula bagi peneliti yang memiliki keinginan agar karya ilmiahnya dapat memudahkan orang lain untuk mengakses atau mengutip. Metode open access layak menjadi pilihan karena bisa memberi kemudahan tersebut. Kendati demikian ada baiknya pula memilih publisher yang memiliki reputasi tinggi agar lebih terpercaya.
Kemudian bagi peneliti yang ingin mempublikasikan karya ilmiahnya tanpa perlu keluar biaya, dapat memilih metode berbayar. Meski proses seleksinya lebih ketat, namun memiliki reputasi yang lebih bagus dan terpercaya. Untuk itu usahakan agar selalu membuat jurnal yang memiliki kualitas tinggi baik dari segi data dan informasi penting lainnya agar bisa lolos seleksi.
Pesan
Terkait dengan persyaratan tersebut, jangan ragu menghubungi Elaborium Elevasi Indonesia (Elena) yang selalu siap membuka ruang layanan konsultasi publikasi jurnal ilmiah. Melalui kehadiran kami, proses publikasi ilmiah jadi semakin mudah dan efisien. Layanan ini tidak hanya berlaku untuk jurnal Sinta saja, namun juga Non-Sinta dari beragam bidang ilmu.